Bernisko Fancy Aljunez P.

5025211083

APSI D


1. Jelaskan jenis-jenis sistem informasi dan penggunaannya

Berikut ini adalah jenis-jenis sistem informasi yang umum digunakan:

    a. Data Warehouse

        Sistem informasi ini biasanya berupa tengkulak data. Konsep dari sistem informasi ini adalah perusahaan mengambil banyak data dari berbagai sumber lalu menganalisanya untuk kebutuhan bisnis pihak lain. Contoh penggunaannya adalah pihak Google yang sering menjual data preferensi usernya ke pihak pemasang iklan. Jadi, ketika ada usaha pakaian dan mereka ingin memasang iklan online, mereka bisa langsung meletakkannya di user yang suka belanja fashion. Hal inilah yang sebabkan iklan tiap pengguna Google bisa berbeda isinya per user.

    b. Enterprise System

        Sistem informasi ini sering disebut juga Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem ini memanfaatkan hardware dan software untuk berbagai kebutuhan kerja tiap bagian perusahaan. Data yang dikelola hardware dan software ini dikonsolidasi menjadi satu untuk digunakan lagi ke seluruh bagian perusahaan. Contoh penggunaannya adalah sistem absen online karyawan. Meskipun alat ini umumnya digunakan HR untuk memeriksa absensi, pihak akuntansi bisa mengambil datanya untuk menentukan pembayaran menurut jam kerja juga.   

    c. Expert System

        Jenis sistem informasi ini mengandalkan pengelolaan informasi menggunakan kecerdasan buatan(AI). Hal ini makin umum digunakan karena perkembangan teknologi sekarang. Walaupun kecerdasan buatan masih belum sempurna hingga dapat berperilaku seperti manusia dan penggunaanya masih terbatas. Namun, kecerdasan buatan sudah digunakan sebagai pengambil keputusan karena mampu melakukan analisa lebih cepat di beberapa bidang. Contoh penggunaanya yang paling terlihat adalah analisis konten video di YouTube. Penandaan video untuk anak – anak, video dengan material copyright sampai rekomendasi video ke user semua sudah diatur oleh kecerdasan buatan. Konten video di YouTube jumlahnya terlalu banyak jika dianalisa oleh manusia sehingga pekerjaan ini cocok untuk kecerdasan buatan.

    d. Geographic Information System

        Sistem informasi ini sering disebut GIS. Jenis sistem informasi ini berusaha mengambil berbagai data dan informasi menurut posisi geografi untuk tujuan tertentu. Perusahaan internasional seperti Google menganalisa data user mereka di seluruh dunia. Menggunakan GIS, Google dapat melihat negara mana yang paling aktif search dan menggunakan layanan lain perusahaan mereka. Data ini juga dapat digunakan untuk research pasar. Contoh penggunaannya adalah perusahaan konstruksi ingin tahu daerah mana di Indonesia yang kesulitan akses air bersih. Menggunakan data tersebut, perusahaan bisa coba buat cabang di situ untuk melayani pembuatan sumur ataupun gorong – gorong pipa air minum.

    e. Office Automation System

        Sistem informasi ini banyak digunakan di kantoran. Komponen penting pada sistem ini adalah alat komputasi, software dan juga SDM. Selama komponen ini terpenuhi dan memiliki fungsi yang efisien, komponen lain seperti media komunikasi dan database tidak perlu terlalu advance. Contohnya pada UMKM yang menjual produk kerajinan secara online. Komponen komputer untuk mengurus penjualan online, software toko online dan staff yang mengelolanya pasti penting. Untuk database, mereka bisa menggunakan excel untuk penyimpanan data penjualan dan media telekomunikasi bisa melewati internet atau media sosial.


2. Kapan system request dibuat? Tuliskan isi dari system request?

Persyaratan sistem (system request) dibuat pada awal proyek sistem informasi baru atau perbaikan sistem informasi yang sudah ada. Persyaratan sistem memberikan gambaran tentang proyek dan mengidentifikasi masalah atau kebutuhan yang akan dipenuhi oleh proyek. Persyaratan sistem ditetapkan oleh sponsor proyek, manajer proyek, atau pemangku kepentingan lainnya.

Isi dari sistem permintaan biasanya meliputi:

1. Nama Proyek
2. Deskripsi singkat tentang proyek dan latar belakangnya
3. Tujuan proyek
4. Manfaat yang diharapkan dari proyek
5. Ruang lingkup proyek, termasuk kegiatan yang diharapkan dan batasan proyek
6. Kebutuhan atau masalah bisnis yang menjadi target proyek
7. Pemangku kepentingan utama proyek
8. Anggaran proyek dan sumber daya yang dibutuhkan untuk proyek
9. Jadwal dan perkiraan waktu untuk penyelesaian proyek
10. Risiko utama yang terkait dengan proyek dan strategi manajemen risiko.

Sistem persyaratan berfungsi sebagai dasar untuk mengembangkan rencana proyek, termasuk menentukan persyaratan pengguna dan persyaratan sistem yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek. Sistem persyaratan juga dapat digunakan untuk mendapatkan persetujuan dan dukungan dari manajemen senior dan pemangku kepentingan lainnya sebelum proyek dimulai.


3. Apa perbedaan dari business need, requirement, dan value?

Kebutuhan bisnis, permintaan dan nilai adalah konsep yang terkait tetapi memiliki perbedaan mendasar dalam konteks sistem informasi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan antara ketiga konsep ini:

Kebutuhan bisnis mengacu pada kebutuhan atau masalah bisnis yang harus ditanggapi oleh sistem informasi. Kebutuhan bisnis mencakup perubahan yang diinginkan, seperti merampingkan operasi, meningkatkan kualitas produk atau layanan, atau meningkatkan pengalaman pelanggan.

Persyaratan adalah deskripsi spesifik dari fitur atau fungsi yang harus dimiliki sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Persyaratan tersebut meliputi fungsi yang harus dilakukan oleh sistem, informasi yang harus diproses oleh sistem, dan batasan atau kriteria yang harus dipenuhi oleh sistem. 

Nilai (value) mengacu pada utilitas atau nilai yang dihasilkan sistem informasi setelah memenuhi kebutuhan dan persyaratan perusahaan. Nilai dapat dicapai dengan meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, meningkatkan pengalaman pelanggan, dll.

Dalam konteks pengembangan sistem informasi, kebutuhan bisnis merupakan motif terpenting dalam pengembangan sistem, sedangkan kebutuhan memainkan peran kunci dalam merancang sistem yang memenuhi kebutuhan bisnis tersebut. Nilai merupakan ukuran keberhasilan sistem informasi karena sistem yang dibuat harus memberikan kegunaan dan nilai bagi bisnis atau pengguna akhir.

4. Deskripsikan strategi yang dilakukan dalam tahapan analisis?

Tahap analisis merupakan tahapan penting dalam proses pengembangan sistem informasi. Pada tahap ini perlu dilakukan analisis menyeluruh terhadap kebutuhan bisnis dan kebutuhan sistem informasi yang akan dikembangkan. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan selama fase analisis:

Memahami kebutuhan bisnis:
Analisis kebutuhan bisnis harus dilakukan dengan hati-hati dan detail. Tim analis harus memahami masalah yang coba dipecahkan oleh sistem, tujuan bisnis yang ingin dicapai, dan bagaimana sistem informasi dapat membantu mencapai tujuan tersebut.

Menganalisis persyaratan sistem:
Persyaratan sistem harus diidentifikasi secara jelas dan rinci. Persyaratan sistem meliputi fitur dan fungsionalitas yang harus dimiliki sistem, informasi yang harus diproses oleh sistem, dan kendala atau kriteria yang harus dipenuhi oleh sistem.

Gunakan metode yang benar:
Untuk memastikan analisis yang efektif dan efisien, metode pengembangan sistem yang tepat harus diterapkan. Metode yang umum digunakan adalah waterfall, agile, dan prototyping.

Membuat konsep desain:
Konsep desain merupakan gambaran awal dari arsitektur dan desain sistem yang akan dibangun. Ini termasuk diagram aliran data (DFD), model ER, dan diagram kasus penggunaan. 

Kumpulkan umpan balik dan validasi:
Pada tahap analisis, penting untuk terus mengumpulkan umpan balik dari pengguna dan pemangku kepentingan. Umpan balik ini dapat digunakan untuk memvalidasi persyaratan dan persyaratan sistem dan mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan desain konseptual.

Strategi ini dapat membantu tim analis melakukan analisis yang efektif dan efisien untuk memastikan bahwa kebutuhan bisnis dan sistem informasi akurat dan memenuhi harapan pengguna dan pemangku kepentingan.  

5. Bagaimana caranya untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan yang sesuai dengan system request?

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendapatkan spesifikasi aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan sistem, antara lain:

Baca persyaratan sistem dengan hati-hati:                                                                            
Pada tahap awal, persyaratan sistem harus dibaca dengan cermat dan persyaratan bisnis yang diinginkan oleh pemangku kepentingan harus dipahami. Persyaratan sistem harus dijelaskan dengan jelas dan rinci, termasuk konteks bisnis, tujuan sistem, dan ruang lingkup sistem.
Berbicara dengan pihak yang berkepentingan:                                                                          
Agar definisi pos sesuai dengan kebutuhan bisnis dan sistem yang diinginkan oleh pemangku kepentingan, diperlukan diskusi terbuka dengan pemangku kepentingan. Beberapa pihak mungkin terlibat dalam diskusi ini, mis. B. Pengguna, pemilik bisnis, dan tim pengembangan.
Buat analisis kebutuhan:                                                                                                      
Setelah memahami kebutuhan sistem dan berdiskusi dengan pemangku kepentingan, dilakukan analisis kebutuhan secara mendalam. Analisis persyaratan mencakup identifikasi dan definisi persyaratan serta dokumentasi persyaratan dan batasan yang harus dipenuhi oleh sistem.   
Diperlukan validasi dengan pemangku kepentingan:                                                                  
Setelah definisi pos dibuat, penting untuk memvalidasi dengan pemangku kepentingan bahwa kebutuhan dan persyaratan yang diidentifikasi benar-benar sesuai dengan persyaratan bisnis dan tujuan sistem yang dimaksudkan.
Membuat dokumen klaim:                                                                                               
Spesifikasi kebutuhan harus didokumentasikan secara detail dan terstruktur menjadi dokumen yang berisi deskripsi kebutuhan bisnis, kebutuhan sistem, batasan dan kriteria yang harus dipenuhi oleh sistem.

Dengan metrik ini, tim pengembangan dapat memastikan bahwa definisi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan bisnis dan tujuan sistem yang diinginkan oleh pemangku kepentingan. Hal ini dapat meminimalisir resiko kesalahan pengembangan sistem dan memastikan bahwa sistem yang dibuat benar-benar dapat memenuhi kebutuhan bisnis yang diinginkan.




Comments

Popular posts from this blog

Tugas 8 APSI D

Tugas 1 PBKK

Quiz 1 PBKK