EAS APSI D

Nama    : Bernisko Fancy Aljunez P.

NRP      : 5025211083

Kelas     : APSI D



EAS


1. Tuliskan kebutuhan sistem informasi apa saja yang ingin dimiliki oleh Cafe Ijjo

• Sistem Pemesanan

Cafe Ijjo dirancang untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan makanan dan minuman melalui platform online, seperti situs web resmi atau aplikasi seluler. Dengan adanya sistem ini, proses pemesanan menjadi lebih praktis dan kesalahan dalam mencatat pesanan dapat dikurangi.

• Sistem Pembayaran:

Sebuah sistem pembayaran terintegrasi yang memungkinkan pelanggan untuk membayar pesanan mereka dengan mudah melalui metode pembayaran yang berbeda, termasuk pembayaran online dan pembayaran dengan kartu kredit atau debit.

• Sistem Kepegawaian:

Cafe Ijjo dapat mempertimbangkan sistem kepegawaian untuk mengelola data karyawan, termasuk informasi pribadi, jadwal kerja, absensi, dan penggajian. Sistem ini juga dapat membantu dalam pengaturan jadwal kerja yang efisien.

• Sistem Manajemen Meja:

Untuk membantu mengatur meja dan mengelola reservasi, Cafe Ijjo dapat mempertimbangkan sistem manajemen meja. Ini memungkinkan staf untuk melihat meja yang tersedia, menerima reservasi, dan mengoptimalkan penggunaan meja di dalam kafe.

• Manajemen Stok:

Sistem ini membantu Cafe Ijjo untuk melacak persediaan bahan makanan dan minuman mereka. Hal ini memungkinkan pemilik untuk mengelola stok dengan lebih efisien, menghindari kekurangan stok atau pemborosan.

• Sistem Analisis Penjualan:

Untuk memantau kinerja Cafe Ijjo, sistem analisis penjualan dapat digunakan. Ini membantu dalam melacak penjualan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan, serta memberikan laporan dan analisis yang membantu dalam pengambilan keputusan.

• Sistem Pelanggan:

Sistem pelanggan memungkinkan Cafe Ijjo untuk membangun basis data pelanggan dan menawarkan program loyalitas. Hal ini memungkinkan pemilik kafe untuk memberikan penawaran khusus kepada pelanggan setia dan meningkatkan retensi pelanggan.

• Sistem Keamanan:

Penting untuk memiliki sistem keamanan yang memadai untuk melindungi data pelanggan dan informasi bisnis sensitif. Ini termasuk kebijakan keamanan data, enkripsi informasi, dan langkah-langkah perlindungan data lainnya.

• Sistem Pelaporan Keuangan:

Cafe Ijjo dapat mempertimbangkan sistem pelaporan keuangan yang memudahkan dalam menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Ini membantu pemilik kafe dalam pemantauan kesehatan keuangan kafe.


2. Buatlah tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi sistem restoran

  • Analisis kebuthan:
Langkah pertama adalah melakukan analisis mendalam tentang kebutuhan dan persyaratan sistem informasi restoran. Ini termasuk wawancara dengan pemilik restoran, manajemen, dan staf untuk memahami tantangan, operasi yang ada, dan fitur yang diinginkan. Hasil analisis ini menjadi dasar perencanaan dan perancangan sistem informasi.
  • Perencanaan proyek:
Setelah kebutuhan diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah membuat rencana proyek yang mencakup jadwal, anggaran, dan sumber daya yang diperlukan. Perencanaan proyek ini membantu untuk menetapkan prioritas, mengalokasikan waktu dan sumber daya, serta mengantisipasi risiko yang mungkin timbul selama pengembangan aplikasi. Desain sistem:
Pada fase ini direncanakan struktur dan arsitektur aplikasi sistem informasi restoran. Ini termasuk merancang database untuk menyimpan informasi pelanggan, pesanan, inventaris dan transaksi, dan merancang antarmuka yang intuitif dan ramah pengguna.
  • Pengembangan perangkat lunak:
Setelah desain sistem selesai, tim pengembangan dapat memulai proses pengembangan perangkat lunak. Ini membutuhkan pemrograman aplikasi menggunakan bahasa pemrograman yang sesuai dan menggunakan kerangka atau alat pengembangan yang sesuai. Pada fase ini, fungsi sistem seperti manajemen persediaan, manajemen pemesanan dan manajemen pembayaran dikembangkan. 
  • Pengujian:
Ketika pengembangan perangkat lunak selesai, tahap pengujian dimulai. Tim pengujian melakukan serangkaian pengujian untuk memastikan bahwa aplikasi bekerja dengan benar, aman, dan memenuhi persyaratan yang ditentukan. Ini termasuk fungsionalitas pengujian, keamanan, kinerja, dan kompatibilitas di berbagai perangkat dan platform.
  • Penerapan:
Saat aplikasi dianggap selesai dan lulus uji, fase penerapan dimulai. Aplikasi sistem informasi restoran dipasang dan dikonfigurasi pada server atau infrastruktur yang sesuai. Selain itu, karyawan restoran dilatih untuk menggunakan aplikasi secara efektif.

  • Komisioning dan pemeliharaan:
Setelah aplikasi diaktifkan, tahap inisialisasi dijalankan. Restoran mempromosikan aplikasi kepada pelanggan dan memastikan penggunaan maksimal. Selain itu, perlu dilakukan perawatan, pembaruan, dan perbaikan secara berkala untuk menjaga kinerja dan keandalan aplikasi dalam jangka panjang.
  • Evaluasi dan Peningkatan:
Langkah terakhir adalah mengevaluasi kinerja aplikasi sistem informasi restoran setelah penggunaan yang berat. Umpan balik dari restoran, karyawan, dan pelanggan harus dikumpulkan dan dievaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi, perbaikan dan perluasan lebih lanjut dapat dilakukan untuk memastikan bahwa sistem informasi restoran menjawab kebutuhan yang terus berkembang.


3. Apa yang dimaksud dengan model analisis? Ruang lingkup model analisis apa saja?

Model analisis adalah suatu kerangka kerja yang digunakan untuk memahami, menganalisis, dan merencanakan sistem atau proses bisnis. Melalui model analisis, kita dapat mengidentifikasi kebutuhan, persyaratan, dan masalah yang perlu diselesaikan dalam pengembangan aplikasi atau sistem.

Dalam model analisis, terdapat berbagai aspek yang harus dipertimbangkan. Beberapa aspek ini meliputi:
  • Analisis Kebutuhan: Memahami dan mengidentifikasi kebutuhan bisnis yang mendasari pengembangan sistem atau aplikasi. Hal ini melibatkan analisis kebutuhan pengguna dan pemilik bisnis untuk memastikan bahwa sistem yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan yang ada. 
  • Analisis Persyaratan: Menentukan persyaratan fungsional dan nonfungsional yang harus dipenuhi oleh sistem atau aplikasi. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang fitur dan fungsi yang diperlukan, serta merumuskan persyaratan dengan jelas dan spesifik. 
  • Analisis Proses Bisnis: Memodelkan dan menganalisis alur kerja atau proses bisnis dalam organisasi. Dalam analisis ini, kita mencari peluang untuk meningkatkan efisiensi atau mengatasi masalah dalam proses bisnis melalui implementasi sistem atau aplikasi.
  • Analisis Data: Menganalisis struktur data yang ada dan memahami cara data dikelola dan digunakan dalam konteks sistem atau aplikasi yang akan dikembangkan. Ini melibatkan identifikasi entitas, atribut, dan hubungan antar data, serta merancang struktur basis data yang sesuai.
  • Analisis Risiko: Mengidentifikasi risiko potensial yang dapat mempengaruhi pengembangan dan implementasi sistem atau aplikasi. Dalam analisis risiko, kita menganalisis dampak risiko tersebut dan merencanakan strategi mitigasi yang tepat.
  • Analisis Integrasi: Menganalisis kebutuhan dan persyaratan integrasi sistem atau aplikasi dengan sistem atau layanan pihak ketiga yang relevan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa integrasi dilakukan dengan baik dan data dapat bergerak dengan lancar antara sistem yang berbeda.
  • Analisis Keamanan: Menganalisis kebutuhan dan persyaratan keamanan untuk melindungi sistem, data pelanggan, dan informasi sensitif lainnya. Ini melibatkan perancangan strategi keamanan yang tepat untuk melindungi aplikasi atau sistem dari serangan atau ancaman yang mungkin terjadi.
Dengan menggunakan model analisis yang tepat dan memperhatikan ruang lingkup yang relevan, kita dapat lebih mudah memahami kebutuhan dan merencanakan pengembangan sistem atau aplikasi yang efektif dan sesuai dengan tujuan organisasi.


4. Apakah fungsi model Desain. Yang termasuk model desain sebutkan

Model desain mengacu pada tahap pengembangan sistem informasi, dimana solusi yang dianalisis pada tahap analisis diimplementasikan dalam bentuk desain yang lebih detail. Fungsi dari model desain adalah memberikan panduan yang jelas dan terstruktur tentang bagaimana suatu sistem atau produk akan dirancang. Model desain memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:

  • Merancang Struktur Model desain membantu dalam merancang struktur atau kerangka sistem atau produk. Ini melibatkan identifikasi komponen-komponen utama, hubungan antara komponen-komponen tersebut, dan tata letak keseluruhan sistem.
  • Menggambarkan Fungsi Model desain digunakan untuk menggambarkan fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh sistem atau produk. Ini mencakup langkah-langkah, proses, atau alur kerja yang akan dilakukan dalam sistem.
  • Menyediakan Panduan Teknis Model desain memberikan panduan teknis kepada pengembang atau produsen dalam membangun sistem atau produk. Ini mencakup spesifikasi teknis, persyaratan kinerja, dan persyaratan teknologi yang harus dipenuhi.
  • Menggambarkan Antarmuka Pengguna Model desain merancang antarmuka pengguna yang akan digunakan untuk berinteraksi dengan sistem atau produk. Ini mencakup tata letak antarmuka, elemen antarmuka, dan alur navigasi yang akan digunakan.
  • Mengidentifikasi Ketergantungan Komponen Model desain membantu dalam mengidentifikasi ketergantungan antara komponen-komponen sistem atau produk. Ini melibatkan pemodelan hubungan antara komponen, masukan dan keluaran yang dibutuhkan, serta integrasi antara komponen-komponen tersebut.

Contoh model desain yang umum digunakan dalam APSI antara lain:

  • Diagram Arsitektur Sistem: Menunjukkan komponen perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan yang terlibat dalam sistem.
  • Diagram Aliran Data: Menggambarkan aliran data antara entitas dan proses dalam sistem.
  • Diagram ER (Entity-Relationship): Menunjukkan entitas, atribut, dan hubungan antara entitas dalam basis data.
  • Diagram Use Case: Mengidentifikasi dan mendeskripsikan skenario penggunaan sistem.
  • Wireframe Antarmuka Pengguna: Menunjukkan tata letak, elemen antarmuka, dan navigasi dalam antarmuka pengguna.


5. Buatlah model analisis dari studi kasus Cafe Ijjo

Berikut adalah model analisis dari studi kasus di atas:

  • Analisis Fitur:
Manajemen Data Pelanggan: Mengumpulkan data pelanggan, menyimpan informasi pelanggan, melacak riwayat pesanan, preferensi, program loyalitas, dan menganalisis data pelanggan.
Penyesuaian Pesanan: Terintegrasi dengan sistem pemesanan online, mengelola pesanan, mengupdate status pesanan secara real-time, dan menghindari kesalahan pengiriman.
Pemantauan Kinerja Karyawan: Merekam kehadiran, melacak produktivitas, mengevaluasi kinerja, dan mengatur jadwal.
Pembayaran: Terintegrasi dengan sistem pembayaran untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran.
Pengelolaan Inventaris: Memantau persediaan, memberi tahu saat persediaan rendah, melakukan pemesanan ulang secara otomatis, dan mengelola tanggal kedaluwarsa.

  • Cara Kerja:
Pelanggan memiliki akses untuk melihat menu, memilih menu, menambahkannya ke keranjang belanja, serta memilih metode pembayaran dan pengambilan.
Sistem terintegrasi dengan aplikasi eksternal seperti Ovo, Dana, Gopay, dan QRIS sehingga memudahkan pelanggan dalam memilih metode pembayaran.
Pesanan dapat diatur dengan cepat dan efisien dalam situasi apapun, baik untuk pegawai maupun pelanggan.
Pegawai akan menerima daftar pesanan beserta spesifikasinya dari pelanggan.
Pegawai akan menyiapkan dan melayani pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan.

  • Pengaturan Pesanan:
Pelanggan memiliki kemampuan untuk melihat daftar menu, memilih menu yang diinginkan, menambahkannya ke dalam keranjang belanja, serta memilih opsi pembayaran dan pengambilan.
Sistem terhubung dengan aplikasi pihak ketiga seperti Gopay, Dana, dan Ovo untuk memudahkan pelanggan dalam memilih metode pembayaran yang sesuai.
Pegawai akan menerima daftar pesanan beserta spesifikasinya dari pelanggan.
Pegawai bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan melayani pesanan sesuai dengan permintaan pelanggan.
Pesanan dapat diatur dengan cepat dan efisien dalam segala situasi kerja, yang menguntungkan baik bagi pegawai maupun pelanggan.

  • Sistem Aplikasi Pegawai:
Setiap pegawai memiliki akun pribadi dan melakukan proses login dan logout setiap harinya untuk memulai dan mengakhiri jam kerja.
Sistem ini mempermudah penjadwalan shift dan manajemen pegawai dengan cara yang efektif dan efisien.
Sistem melacak jumlah tugas yang diselesaikan dan profit yang dihasilkan selama hari tersebut, yang menghasilkan data mengenai tingkat produktivitas dan efisiensi.
Penilaian kinerja untuk setiap pegawai didasarkan pada berbagai faktor, termasuk ulasan keramahan dan penilaian sosial lainnya.

  • Sistem Aplikasi Pelanggan:
Pelanggan mengunduh atau mengakses aplikasi Cafe Ijjo dan mendaftar untuk membuat akun di dalamnya.
Setelah pendaftaran, pelanggan akan menerima kupon diskon untuk menu favorit saat itu.
Informasi pembelian pelanggan akan masuk ke dalam sistem dan disimpan sebagai riwayat.
Terdapat program loyalitas berupa sistem poin yang memberikan insentif kepada pelanggan untuk memesan lebih banyak dari Cafe Ijjo.
Data pesanan dapat digunakan untuk pengembangan sistem dan perbaikan Cafe agar lebih memuaskan pelanggan.


6. Buatlah model desain dari studi kasus Cafe Ijjo

  • Desain Tabel Use Case






  • CDM



  • PDM



User Interface Design
Desain user interface Cafe Ijjo perlu mudah dipahami dan digunakan, menarik, serta responsif di berbagai perangkat. Desain ini juga harus dapat disesuaikan dengan preferensi user dan terintegrasi dengan aplikasi pembayaran atau pengiriman. Selain itu, desain tersebut harus memberikan akses yang mudah ke informasi tentang menu, harga, promosi, dan program loyalitas, serta memberikan pembaruan secara real-time mengenai status pesanan atau ketersediaan stok bahan baku. Desain interface Cafe Ijjo harus dilakukan oleh desainer UI/UX yang berpengalaman dan diuji secara rutin guna memastikan pengalaman pengguna yang optimal.

Architecture Design
Cafe Ijjo memiliki arsitektur yang terdiri dari tiga tingkat, yaitu logika bisnis, presentasi, dan data. Aplikasi mobile digunakan sebagai tingkat presentasi, sementara arsitektur cloud serverless digunakan sebagai tingkat logika bisnis, dan database NoSQL digunakan sebagai tingkat data. Ketiga tingkat ini saling terhubung melalui RESTful API yang diintegrasikan melalui API Gateway. Pada tingkat logika bisnis, terdapat fungsi serverless yang bertugas memproses permintaan pengguna dan mengirimkan respon kembali melalui API Gateway. Sedangkan pada tingkat data, terdapat layanan database yang digunakan untuk menyimpan dan mengambil data.

Performance Design
Optimasi Database: Dalam rangka mempercepat akses data dan mengurangi waktu respon, dilakukan optimasi pada database.
Skalabilitas: Untuk menjamin sistem dapat mengatasi lonjakan lalu lintas pengguna, digunakan arsitektur cloud yang dapat diubah ukurannya sesuai kebutuhan.

Security Design
1. Pemantauan dan Pencatatan: Sistem Cafe Ijjo terus dipantau secara berkelanjutan guna mendeteksi aktivitas yang mencurigakan, serta melakukan pencatatan log untuk menganalisis aktivitas tersebut.
Secara rutin, dilakukan audit keamanan untuk memverifikasi bahwa sistem Cafe Ijjo tetap memenuhi standar keamanan yang diperlukan.

2. Kontrol Akses: Dilakukan penerapan kontrol akses guna memastikan bahwa hanya pengguna yang memiliki izin yang dapat mengakses data dan aplikasi.
Sistem menggunakan mekanisme otentikasi dan otorisasi untuk memverifikasi keabsahan pengguna sebelum diberikan akses ke sistem.

Kesimpulan
Untuk memastikan kinerja, keamanan, dan efisiensi sistem, Cafe Ijjo perlu menerapkan desain yang sesuai. Dengan menggunakan desain use case, model basis data, arsitektur, antarmuka pengguna, keamanan, dan performa yang tepat, Cafe Ijjo dapat memberikan pengalaman optimal bagi pengguna dan meningkatkan kinerja bisnisnya.



Anggota Kelompok 2:
Danno Denis Dhaifullah 5025211027
Armadya Hermawan S 5025211243
Bernisko Fancy Aljunez P 5025211083

Link video demo: https://youtu.be/oxD3ZpR32Mk

Comments

Popular posts from this blog

Tugas 8 APSI D

Tugas 1 PBKK

Quiz 1 PBKK